Jumat, 06 Februari 2009

RHYTHMS MEETING - JAZZ Music Multy Culture

Inilah sebuah pagelaran music bernuansa jazz, di mainkan oleh musisi-musisi Jazz dari Eropa dengan musisi instrumen tradisi Cina, perkusi Maroko dan Indonesia. Kolaborasi music music jazz dari berbagai daerah di negaranya tersebut menajdi suguhan yang menarik untuk dinikmati dalam remang remang nuansa panggung padepokan bagong kussudiardja.
Dalam setiap lantunannya ataopun pengaturan rytme yang di bawakan sekelompok musisi ini, memberikan sebuah keindahan dalam pendengaran atau bahkan dalam penglihatan ini. Bagaimana mereka berpacu dalam setiap melodi dan bait atau bahkan ketika mereka memberikan aksi panggung yang memberikan nilai plus dalam penampilan mereka.

PEMUSIK
1. Fancois Lindemann (piano)
2. Jacques Schwarz-bart (saxophone)
3. Claude Tchamitchian (kontra bass)
4. Sangoma Everett (drum)
5. Ling Ling Yu (sitar, mandolin Cina)
6. Aziz (perkusi: Maroko)
7. Boulaaroug (perkusi: Maroko)
8. Djaduk Ferianto (perkusi, vocal: Indonesia)
9. Purwanto (gamelan: Indonesia)


Sebuah pertunjukan yang di sajikan oleh musisi-musisi Jazz dari Eropa dengan musisi instrumen tradisi Cina, perkusi Maroko dan Indonesia menciptakan sebuah kolaborasi music dari berbagai budaya tersebut dengan bernuansa jazz di dalamnya.

Konser yang diselenggarakan di PADEPOKAN SENI, Yayasan Bagong Kussudiardja, Kasihan Bantul pada Kamis, 5/2/2009 pukul 20.00 ini menyedot banyak pengunjung yang memadati padepokan ini. Sajian pembukaan oleh Ketua LIP yang selanjutnya disambut dengan tepuk tangan yang meriah dari penonton ketika satu persatu musisi musisi jazz tersebut naik ke atas panggung. Gelap dan remang remang yang di suguhkan dalam suasana di dalam padepokan tersebut menambah nuansa jazz menjadi lebih manis.

Fancois Lindemann (piano), Jacques Schwarz-bart (saxophone),Claude Tchamitchian (kontra bass), Sangoma Everett (drum), Aziz (perkusi: Maroko), Boulaaroug (perkusi: Maroko), Abdelaziz El Achhab (biola) adalah musisi yang membuka konser RHYTHMS MEETING tersebut. Permainan dari para musisi yang begitu manis terasa sangat menghanyutkan suasana penonton tabuhan drum dari Sangoma terasa sangat energic hingga dentumannya terasa kerasa dalam telinga namun membuat irama menjadi harmonis, dipadu dengan permainan tangan perkusi asal Maroko Boulaaroug membuat permainan drum dan perkusi menjadi lebih dinamis. Tidak lupa keharmonisan tersebut dilekatkan pula oleh permainan saxophone oleh Jacques Schwarz dan Abdelaziz El Achhab dengan sontekan biolanya.

Kemeriahan semakin terlihat dalam konser tersebut ketika musisi asal China, Ling Ling Yu naik ke atas panggung dan memainkan jari jemarinya di bass milik Claude Tchamitchian, kolaborasi singkat dari mereka berdua menjadikan konser semakin meriah dengan tepuk tangan yang begitu meriah pula dari para penonton. Tidak hanya itu, Jogja sebagai gudangnya seniman juga tidak mau kalah, Djaduk Ferianto dan Purwanto kemudian juga ikut ambil bagian dalam konser tersebut. Permainan music dari mereka berdua ( Djaduk dan Purwanto) menjadi suguhan yang semakin menarik pula. Permainan jazz dan aksi aksi panggung dari para pemain jazz begitu menyemarakkan konser tersebut, tawa, kagum dan tepuk tangan menghiasi konser tersebut.

Acara yang memang sudah di program oleh musisi musisi jazz dai beberapa Negara tersebut tidak hanya pentas di Indonesia, mereka juga akan keliling beberapa Negara untuk konser selanjutnya seperti Thay,India,Swizz.




Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket

Tidak ada komentar: